DLHKP Kota Kediri Galakkan Gerakan Pilah Sampah dari Rumah

Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri menggalakkan program gerakan pilah sampah dari rumah. Salah satunya di Kelurahan Setono Gedong Kota.,Rabu (6/11/19) malam.

Gerakan pilah sampah dari rumah merupakan program Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri.  DLHKP menekankan pentingnya masyarakat terlibat langsung dalam pengelolaan sampah skala rumah tangga dengan cara memilah sejak dari rumah.

Gerakan tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat memilah sampah rumah tangga. Dii antaranya sampah organik dan yang bisa didaur ulang.

Kepala DLHKP Didik Catur mengatakan, agar sampah bermanfaat untuk masyarakat, pihaknya harus turun langsung ke masyarakat dan memberikan contoh bagaimana cara memilah sampah. “Mengapa  ini harus dipilah? Karena sampah kita 70 persen sampah nonorganik dan 30 persen sampah organik. Sehingga daya tampung dari tempat penampungan sampah TPA Klotok sudah overload. Jadi, kami juga mencari sebuah strategi bagaimana cara mengatasi persoalan pengurangan sampah,” ujarnya.

Menurut dia, penanganan sampah di dalam masyarakat seluruh wilayah Kota Kediri sudah mencapai 90,7 persen. Artinya, daya jangkau pelayanan sudah mencapai ke sana dan tidak ada sampah terbuang di jalan. 

Namun,  pengurangan sampah masih mencapai 6,8 persen. Sedangkan target nasional adalah 20 persen pada tahun 2025. “Untuk itu,  DLHKP harus mencari jalan keluar  agar sampah ini bisa dikurangi secara maksimal,” kata dia.

Didik Catur melanjutkan, Kelurahan Setono Gedong dipilih karena masyarakatnya guyub dan kompak serta penduduknya tidak banyak. Jadi, DLHKP mencoba sesuatu dari Kelurahan Setono Gedong ini untuk sebuah projek percontohan program gerakan pilah sampah.

“Dan kami sudah lakukan beberapa kegiatan pembuatan biopori.alu kami sudah lakukan pembentukan bank sampah. Pertemuan beberapa tokoh RT dan RW yang ada di sini juga dengan kepala kelurahan support, mereka sangat full power,” jelasnya.

Didik Catur mengungkapkan, Kelurahan Setono Gedong ini sebagai salah satu lokasi yang bisa diharapkan untuk bisa jadi percontohan. Dan kegiatan ini tidak hanya berhenti di situ. Ada 6 titik yang dikumpulkan dan tentunya ke depan seminggu dua kali akan dikunjungi. “Kami sudah membentuk tim untuk memberikan edukasi bagaimana cara pilah sampah,”ungkap dia.

Kalau program gerakan pilah sampah ini berhasil, DLHKP akan mengajak kelurahan lain untuk mengunjungi Kelurahan Setono Gedong untuk melihat bagaimana melakukan cara pilah sampah. “Output-nya adalah kami bisa mengurangi sampah dengan maksimal, TPA kita bisa bertahan lama, dan program pemerintah pusat juga kena,” pungkasnya.