Kota Kediri meraih penghargaan dari Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia.

Penghargaan ini diberikan karena Pemerintah Kota Kediri dinilai telah berhasil merampungkan masterplan smart city yang menjadi dasar pelaksanaan 10 tahun kedepan.

Penghargaan untuk Kota Kediri diberikan langsung oleh Menkominfo Johnny G. Plate dan diterima oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rabu (6/11) di Balai Sudirman Jakarta.

Sebelumnya, Abdullah Abu Bakar telah terlebih dulu memaparkan masterplan dalam Gerakan Menuju 100 Smart City.

Dalam sambutan Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan jika bisa seluruh kota di Indonesia menerapkan smart city . 

Untuk Kementerian Kominfo, dia mengatakan, dalam program ini mendapat bagian infrastruktur. 

Johnny menjelaskan Kominfo sudah membangun Palapa Ring untuk mendukung _smart city .

“Di samping existing , Kominfo juga sudah lakukan pembangunan backbone serat optik Palapa Ring juga bangun BTS di wilayah Indonesia Timur dan Tengah yang belum terjangkau,” ujarnya.

Johnny menambahkan pemerintah akan memperhatikan dan berfokus pada pembangunan infrastruktur komunikasi di wilayah 3T yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar. Fokus pembangunan infrastruktur itu bertujuan mengurangi disparitas pembangunan digital di diseluruh wilayah Indonesia.

“Gerakan menuju 100 Smart City telah mendorong banyak pemerindah daerah untuk mewujudkan pelayanan yang memudahkan masyarakat,” ujar Johnny.

Usai menerima penghargaan, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan penghargaan ini merupakan pembuktian bahwa Kota Kediri fokus dalam bidang pengembangan teknologi informasi dalam melayani masyarakat. Maupun dalam me manage Kota Kediri semakin lebih baik.

“Artinya program-program yang dulu berjalan sendiri sekarang diintegrasikan untuk mempermudah masyarakat. Ke depan kita juga akan lebih mengolah data-data yang kita punya ini untuk mendukung pengambilan keputusan,” ujarnya.

Walikota muda yang populer disapa Mas Abu ini menjelaskan dengan smart city potensi-potensi daerah akan tergali dengan sendirinya. 

Tidak hanya itu, pemerintah juga fokus bagaimana memberikan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan tepat.

“ Dan ini bagus untuk menata data masyarakat yang ada di Kota Kediri untuk memudahkan dalam pengambilan kebijakan. Sehingga kita tahu apa saja yang harus dilakukan pemerintah untuk masyarakat serta mana yang harus diprioritaskan,” jelasnya.

Mas Abu menambahkan Kota Kediri memiliki tiga quick win dari program smart city . 

Pertama , program Aktivitas Ruang Terbuka Hijau (Arteri), diharapkan setiap kelurahan memiliki ruang terbuka hijau yang bisa digunakan masyarakat untuk beraktivitas.

Kedua , program Kampung Kreatif dan Independen (Kampung KEREN), setiap kelurahan dapat mengembangkan potensi daerahnya melalui program ini. 

Tidak hanya potensi wisata namun juga perdagangan ataupun edukasi. 

Diharapkan kampung-kampung di Kota Kediri bisa mendatangkan sumber ekonomi yang baru.

Ketiga , Pelayanan Cepat Mudah Terpadu (PECUT). 

Diharapkan pelayanan publik di Kota Kediri berjalan optimal dengan memanfaatkan teknologi informasi dan meningkatkan aksesibilitas pelayanan publik. 

“Itu yang kita wujudkan dalam waktu dekat,” pungkasnya.